Tidak
terasa sudah satu semester aku di tempatkan di papua. sebagai guru, tentu
banyak pahit-manis, asam-pedas (makanan kaleee) yang sudah ku lalui bersama
teman sm3t lptk ur disini terkhusus dalam memajukan dunia pendidikan di tanah
papua tetapi aku yakin ketika hati yang bergerak dan berbicara, maka
pahit-manis serta asam-pedas yang dirasakan berubah menjadi kenikmatan
tersendiri apalagi melihat anak didik yang kita ajarkan mengerti dengan materi
yang disampaikan.
Ok,
kali ini aku akan bercerita tentang kreatif dan inovatif yang harus ada dalam
diri seorang guru. Kenapa? Karena menurutku kedua unsur ini sangat berpengaruh
terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas, terkhusus bagi guru-guru yang ada
didaerah pelosok seperti guru sm3t, namun bukan berarti tidak berlaku untuk
guru yang ada di kota.
Aku
yakin dan percaya setiap guru pasti memiliki cara dan strategi tersendiri untuk
mencapai tujuan pembelajaran pada hari itu. Misal dengan mengajak siswa bermain
kah, dengan alat peraga kah, dengan media pembelajaran kah, yang kesemuanya itu
merupakan bagian dari kreatifitas yang wajib ada dalam diri seorang guru.
Berbicara masalah kreatif dan inovatif, ini tak terlepas dari peran serta guru
dalam mengolah materi ajar yang akan disampaikan. Ini sangat penting terutama
bagi kami guru-guru sm3t yang sudah jelas ditempatkan di daerah terpencil.
Perlu
diingat bahwa kreatif saja belum cukup mendukung terlaksananya proses
pembelajaran dikelas, ya harus ada sesuatu yang baru toh itulah yang disebut
dengan inovatif, gak perlu jauh-jauh deh, seperti yang ku lakukan saat ini di
sekolah dasar inpres yiwika desa obia distrik kurulu kab. Jayawijaya paua, sekaligus
tempat mengabdiku selama satu tahun dan sekarang sudah jalan 5 bulan di bawah
program sm3t, barangkali bisa menjadi referensi atau acuan bagi guru-guru yang
ada di seluruh Indonesia.
Mari
kita lihat secara seksama, Inilah yang kulakukan ketika kreatif dan inovatif
saling bersinergi selama proses pembelajaran berlangsung satu semester.
1. Guru
Cilik.
Cara
sperti ini sudah lazim dilakukan oleh guru-guru, Karena mungkin anak didik kita
lebih OPEN (terbuka; bukan open untuk masak kue) dan tidak malu-malu kepada
temannya sendiri ketimbang kita sebagai gurunya. Nah, ini kulakukan ketika
belajar Matematika dan Bahasa Indonesia. Inovasi
yang kulakukan adalah meminta siswa yang ditunjuk sebagai guru cilik untuk
menjelaskan materi yang sudah ia pahami kepada teman-temannya dengan menggunakan bahasa mereka sendiri (bahasa
daerah), dengan begitu akan lebih efektif dan efisienlah proses
pembelajaran saat itu.
2. TTS
(Teka-Teki Silang)
TTS
adalah sebuah games otak yang sering di mainkan oleh orang dewasa untuk mengisi
kata-kata didalam kotak yang telah disediakan, permainan ini memiliki aturan
MENDATAR dan MENURUN. Namun kali ini ku coba terapkan kepada murid-muridku
untuk pelajaran bahasa Indonesia pada materi pelajaran “Sinonim dan Antonim”
ya..! Betul adik, Persamaan dan lawan Kata. Nah, Inovasi yang kulakan adalah dengan memasukkan kata daerah (bahasa papua) kedalam permaianan tersebut
tentunya dengan bantuan guru agar mereka memahami dan dapat membedakan man yang
sinonim dan mana yang antonym..
3. Cepat
Sigap
Cepat
sigap ini merupakan sebuah permainan yang memerlukan kecepatan dan kesigapan,
siapa yang mampu menyelesaikannya dialah yang menjadi pemenang. Untuk permainan
ini aku terapkan pada pelajaran Ips dengan materi “menentukan nama Negara di
asia tenggara berdasarkan ibukotanya dan menggambarkan benderanya dengan media
PETA” jadi sebelum mulai bermain, aku membagi peserta didikku menjadi 2
kelaompok, kebetulan jumlah anak didikku sebanyak 5 orang di kelas VI, 2 orang
laki-laki untuk satu kelompok dan 3 orangnya lagi perempuan untuk satu
kelompok, peralatan yang sudah ku siapkan adalah undian berisi no, karton yang
telah ku tulis nama ibukota Negara di asia tenggara secara acak, pensil,
pewarna, double tip dan kertas yang sudah ku gunting untuk bendera yang di
sesuaikan dengan ukurannya. Ini
merupakan hal yang baru bagi mereka.
Langkah-langkah:
-
Setiap kelompok harus
mengambil undian yang telah disediakan,
-
Setelah dapat, mereka
harus melihat dan menyesuaikan dengan no yang ada pada karton.
-
Mencari nama negaranya
di buku paket.
-
Setelah tahu nama
negaranya, mereka harus mencari bendera kebangsaan dari Negara tersebut pada
peta.
-
Setelah itu menggambar
bendera tersebut dengan pensil dan pewarna yang telah disediakan.
-
Selesai menggambar,
barulah mereka temple benderanya sesuai dengan no dan nama ibukotanya yang
tertera di undian dan karton. Missal: no 1 untuk nama ibukotanya “Bandar Sri
Begawan” mereka harus mencari dahulu nama negaranya di buku paket, setelah tahu
nama negaranya, mereka harus menggambarkan bendera tersebut dan terakhir
menempelkan bendera yang telah dibuat sesuai dengan urutannya.
4. Demonstrasi.
Demonstrasi
salah satu metoda yang sering digunakan guru dalam proses pembelajaran. Untuk
metode ini ku terapkan pada pelajaran bahasa Indonesia dengan materi
“Percakapan”. Ketika menerapkannya tidak ada hambatan sama sekali karena
murid-muridku sudah tidak enggan lagi ketika disuruh maju kedepan kelas. Jelas ini
sesuatu yang baru bagi murid-muridku.
5. Mengcocokan/menghubungkan
Salah
satu permainan yang tujuannya untuk mencari kecocokan atau menghubungkan antara
satu dengan yang lain. Pelajaran yang kuterapkan adalah Penjaskes Rek. Dengan
materi “Nama olahraga dan Alat-alat yang digunakan” Untuk cara bermainnya
mereka harus menggambarkan alat olahraga yang ada kemudian menghubungkan atau
mencocokkannya dengan nama olahraga yang tersedia dengan menggunakan penggaris.
6.
Nah,
mungkin inilah sedikit yang bisa ku berikan kepada murid-muridku selama satu
semester, mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.
0 Response to "Ketika Kreatif dan Inovatif Saling Bersinergi"
Post a Comment