Ketika Kreatif dan Inovatif Saling Bersinergi



Rahmad Maulana, S.Pd
(SD Inpres Yiwika, Distrik Kurulu Wamena-Papua)


Tidak terasa sudah satu semester aku di tempatkan di papua. sebagai guru, tentu banyak pahit-manis, asam-pedas (makanan kaleee) yang sudah ku lalui bersama teman sm3t lptk ur disini terkhusus dalam memajukan dunia pendidikan di tanah papua tetapi aku yakin ketika hati yang bergerak dan berbicara, maka pahit-manis serta asam-pedas yang dirasakan berubah menjadi kenikmatan tersendiri apalagi melihat anak didik yang kita ajarkan mengerti dengan materi yang disampaikan.
Ok, kali ini aku akan bercerita tentang kreatif dan inovatif yang harus ada dalam diri seorang guru. Kenapa? Karena menurutku kedua unsur ini sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas, terkhusus bagi guru-guru yang ada didaerah pelosok seperti guru sm3t, namun bukan berarti tidak berlaku untuk guru yang ada di kota.
Aku yakin dan percaya setiap guru pasti memiliki cara dan strategi tersendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran pada hari itu. Misal dengan mengajak siswa bermain kah, dengan alat peraga kah, dengan media pembelajaran kah, yang kesemuanya itu merupakan bagian dari kreatifitas yang wajib ada dalam diri seorang guru. Berbicara masalah kreatif dan inovatif, ini tak terlepas dari peran serta guru dalam mengolah materi ajar yang akan disampaikan. Ini sangat penting terutama bagi kami guru-guru sm3t yang sudah jelas ditempatkan di daerah terpencil.
Perlu diingat bahwa kreatif saja belum cukup mendukung terlaksananya proses pembelajaran dikelas, ya harus ada sesuatu yang baru toh itulah yang disebut dengan inovatif, gak perlu jauh-jauh deh, seperti yang ku lakukan saat ini di sekolah dasar inpres yiwika desa obia distrik kurulu kab. Jayawijaya paua, sekaligus tempat mengabdiku selama satu tahun dan sekarang sudah jalan 5 bulan di bawah program sm3t, barangkali bisa menjadi referensi atau acuan bagi guru-guru yang ada di seluruh Indonesia.
Mari kita lihat secara seksama, Inilah yang kulakukan ketika kreatif dan inovatif saling bersinergi selama proses pembelajaran berlangsung satu semester.
1.      Guru Cilik.
Cara sperti ini sudah lazim dilakukan oleh guru-guru, Karena mungkin anak didik kita lebih OPEN (terbuka; bukan open untuk masak kue) dan tidak malu-malu kepada temannya sendiri ketimbang kita sebagai gurunya. Nah, ini kulakukan ketika belajar Matematika dan Bahasa Indonesia. Inovasi yang kulakukan adalah meminta siswa yang ditunjuk sebagai guru cilik untuk menjelaskan materi yang sudah ia pahami kepada teman-temannya dengan menggunakan bahasa mereka sendiri (bahasa daerah), dengan begitu akan lebih efektif dan efisienlah proses pembelajaran saat itu.

2.      TTS (Teka-Teki Silang)
TTS adalah sebuah games otak yang sering di mainkan oleh orang dewasa untuk mengisi kata-kata didalam kotak yang telah disediakan, permainan ini memiliki aturan MENDATAR dan MENURUN. Namun kali ini ku coba terapkan kepada murid-muridku untuk pelajaran bahasa Indonesia pada materi pelajaran “Sinonim dan Antonim” ya..! Betul adik, Persamaan dan lawan Kata. Nah, Inovasi yang kulakan adalah dengan memasukkan kata daerah (bahasa papua) kedalam permaianan tersebut tentunya dengan bantuan guru agar mereka memahami dan dapat membedakan man yang sinonim dan mana yang antonym..





3.      Cepat Sigap
Cepat sigap ini merupakan sebuah permainan yang memerlukan kecepatan dan kesigapan, siapa yang mampu menyelesaikannya dialah yang menjadi pemenang. Untuk permainan ini aku terapkan pada pelajaran Ips dengan materi “menentukan nama Negara di asia tenggara berdasarkan ibukotanya dan menggambarkan benderanya dengan media PETA” jadi sebelum mulai bermain, aku membagi peserta didikku menjadi 2 kelaompok, kebetulan jumlah anak didikku sebanyak 5 orang di kelas VI, 2 orang laki-laki untuk satu kelompok dan 3 orangnya lagi perempuan untuk satu kelompok, peralatan yang sudah ku siapkan adalah undian berisi no, karton yang telah ku tulis nama ibukota Negara di asia tenggara secara acak, pensil, pewarna, double tip dan kertas yang sudah ku gunting untuk bendera yang di sesuaikan dengan ukurannya. Ini merupakan hal yang baru bagi mereka.
 Langkah-langkah:
-          Setiap kelompok harus mengambil undian yang telah disediakan,
-          Setelah dapat, mereka harus melihat dan menyesuaikan dengan no yang ada pada karton.
-          Mencari nama negaranya di buku paket.
-          Setelah tahu nama negaranya, mereka harus mencari bendera kebangsaan dari Negara tersebut pada peta.
-          Setelah itu menggambar bendera tersebut dengan pensil dan pewarna yang telah disediakan.
-          Selesai menggambar, barulah mereka temple benderanya sesuai dengan no dan nama ibukotanya yang tertera di undian dan karton. Missal: no 1 untuk nama ibukotanya “Bandar Sri Begawan” mereka harus mencari dahulu nama negaranya di buku paket, setelah tahu nama negaranya, mereka harus menggambarkan bendera tersebut dan terakhir menempelkan bendera yang telah dibuat sesuai dengan urutannya.



4.      Demonstrasi.
Demonstrasi salah satu metoda yang sering digunakan guru dalam proses pembelajaran. Untuk metode ini ku terapkan pada pelajaran bahasa Indonesia dengan materi “Percakapan”. Ketika menerapkannya tidak ada hambatan sama sekali karena murid-muridku sudah tidak enggan lagi ketika disuruh maju kedepan kelas. Jelas ini sesuatu yang baru bagi murid-muridku.


5.      Mengcocokan/menghubungkan
Salah satu permainan yang tujuannya untuk mencari kecocokan atau menghubungkan antara satu dengan yang lain. Pelajaran yang kuterapkan adalah Penjaskes Rek. Dengan materi “Nama olahraga dan Alat-alat yang digunakan” Untuk cara bermainnya mereka harus menggambarkan alat olahraga yang ada kemudian menghubungkan atau mencocokkannya dengan nama olahraga yang tersedia dengan menggunakan penggaris.


6. 
Nah, mungkin inilah sedikit yang bisa ku berikan kepada murid-muridku selama satu semester, mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.

0 Response to "Ketika Kreatif dan Inovatif Saling Bersinergi"

Post a Comment