Stakeholder

Upaya memperbaiki  dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan yakni memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah, serta pemberdayaan guru  dan restrukturisasi model-model pembelajaran.

Reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor kurikulum, baik struktur maupun prosedur perumusannya. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila di ikuti oleh perubahan praktek mengajar di dalam maupun di luar kelas. Indikator pembaharuan kurikulum di tunjukkan  dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, penentuan pola penilaian yang menentukan hasil pembelajaran.

Siswa Belajar Kelompok
Keberhasilan implementasi kurikulum sangat di pengaruhi oleh kemampuan guru, terutama berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan serta metode pembelajaran. Tidak jarang kegagalan seorang guru di sebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan serta metode pembelajaran yang sesuai.

Pelajar yang berkwalitas di tentukan dengan bagaimana materi yang di sampaikan dapat di serap dan di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

Saat ini pada kenyataannya strategi belajar yang di terapkan umumnya menggunakan pembelajaran konvensional yang lebih menekankan pada tujuan yang ingin di capai dari pada proses belajar di bandingkan bagaimana tahapan-tahapan atau isi dari proses belajar itu sendiri. Pada akhirnya metode belajar yang di gunakan hanya ceramah. Siswa di paksa menerima materi dan menghafalnya.

Di dalam kelas guru berfungsi sebagai stakeholder yang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Jantung sekolah pada dasarnya adalah interaksi guru dan murid dalam proses belajar-mengajar. Dengan demikian yang di harapkan ialah bagaimana guru dapat mengajar  dengan aktif, kreatif serta menyenangkan. Sehingga anak didik dapat merasakan manfaat dari proses belajar tersebut.

Meningkatkan mutu pembelajaran dengan menerapkan beberapa metode pengajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Sehingga ke depan di harapkan prestasi belajar anak didik semakin meningkat khususnya di lingkungan pendidikan SMP Negeri 3 Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Propinsi Papua.


Oleh: Endang S. Torina

Guru SM3T - SMP N 3 Wamena

eMail: putra_petualang59@yahoo.com

0 Response to "Stakeholder"

Post a Comment